Karang Intan, INFO_PAS – Semangat inovasi dalam program kemandirian warga binaan terus berkobar di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan. Sebuah langkah strategis baru, yaitu penanaman bibit kedelai sebagai bahan baku utama produksi tempe mandiri, telah dimulai pada Jumat (20/6). Proyek ini merupakan fondasi vital untuk keberlanjutan produksi tempe yang selama ini menjadi bagian dari program pembinaan.
Penanaman kedelai dilakukan di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) dengan melibatkan langsung warga binaan dan petugas subseksi kegiatan kerja. Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan menciptakan rantai produksi yang sepenuhnya mandiri, dari hulu hingga hilir. “Biasanya kami beli kedelai dari luar, sekarang kami coba tanam sendiri agar lebih efisien dan melatih warga binaan memahami seluruh proses produksi,” terangnya.
Antusiasme juga datang dari warga binaan. Salah satu yang berinisial A, mengungkapkan kebanggaannya bisa terlibat langsung. “Dari menanam hingga nanti bikin tempe, rasanya ada kebanggaan bisa hasilkan sesuatu dari proses sendiri,” ujarnya.
Selain mendukung kemandirian ekonomi Lapas, program ini juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan pemberdayaan warga binaan. Tempe hasil produksi akan digunakan untuk konsumsi internal Lapas dan berpotensi menjadi produk unggulan jika produksi meningkat. Kegiatan ini selaras dengan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan tentang pemberdayaan WBP untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Lapas Narkotika Karang Intan terus bertransformasi menjadi institusi pembinaan yang produktif dan adaptif. (sbl)