Karang Intan, INFO_PAS — Dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan dan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan melaksanakan Sosialisasi Pendidikan bagi warga binaan, Rabu (5/11). Kegiatan yang berlangsung di selasar Lapas ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Yugo Indra Wicaksi, dan diikuti oleh perwakilan warga binaan dari setiap blok hunian.
Dalam arahannya, Kalapas menegaskan pentingnya pendidikan sebagai pondasi perubahan dan pembentukan karakter bagi warga binaan. Ia mengajak seluruh WBP yang putus sekolah untuk memanfaatkan kesempatan mengikuti program kejar paket A, B, dan C sesuai jenjang masing-masing. Tidak hanya itu, Kalapas juga mengimbau agar warga binaan yang belum bisa membaca dan menulis segera melapor agar dapat didata dan mendapatkan bimbingan khusus melalui program baca tulis yang difasilitasi oleh Lapas.
“Pendidikan adalah kunci perubahan. Kami ingin warga binaan memiliki semangat untuk belajar dan memperbaiki diri. Melalui program ini, kami berharap mereka tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga kepercayaan diri dan kemampuan untuk hidup lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Yugo Indra Wicaksi.
Kegiatan sosialisasi turut dihadiri oleh Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP), Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), serta Kasubsi Registrasi. Mereka bersama-sama memberikan motivasi serta menjelaskan mekanisme pelaksanaan program pendidikan yang tersedia di Lapas.
Para warga binaan tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Banyak di antara mereka yang aktif bertanya terkait tahapan pendaftaran serta manfaat dari mengikuti program pendidikan formal dan non-formal yang disediakan. Antusiasme ini menjadi bukti bahwa semangat untuk berubah dan belajar masih menyala di kalangan warga binaan, meskipun berada di balik tembok pemasyarakatan.
Program pendidikan yang dijalankan oleh Lapas Narkotika Karang Intan merupakan bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan yang menekankan aspek intelektual, moral, dan keterampilan. Melalui kegiatan ini, Lapas tidak hanya menjadi tempat pembinaan fisik dan perilaku, tetapi juga wadah pengembangan kapasitas diri yang mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal pengetahuan dan kompetensi yang lebih baik.
Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan tertib, aman, dan kondusif hingga selesai. Seluruh rangkaian juga didokumentasikan sebagai data dukung pelaporan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan. (rhs)